Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

Ketulusan tak pernah menuntut sebuah balasan

Jatuh cinta memang bukan sebuah pilihan. Aku tak bisa memilih kepada siapa aku harus jatuh cinta. Aku hanya bisa memilih aksi dan reaksi apa yang akan kulakukan saat aku merasakannya. Tak mudah bagiku menemukan seseorang yang membuatku memilih untuk jatuh cinta. Namun saat aku menemukannya, aku selalu tak punya pilihan apa-apa. Aku membiarkan diriku jatuh begitu saja, menenggelamkan hatiku menyelam sedalam-dalamnya. Perasaanku selalu membungkam keluhan logika, meski aku harus terjebak dalam kenyataan bahwa " jatuh cinta adalah terjerembab di dasar nestapa " Sejatinya sebuah ketulusan, tak pernah menuntut sebuah balasan. Biar saja aku tetap mencintaimu, meski kau tak mencintaiku. —Uing Saud

Lihat mataku! Silakan Bantah jika tak setuju

Postingan populer dari Blog ini: Lihat mataku! Dapatkah kau menerka orang seperti apakah aku? Tatap mataku! Adakah kau temukan sebuah rahasia di situ? Cobalah lihat lebih dekat, dan libatkan sedikit perasaanmu. Andaikan kau mau untuk sedikit membaca lebih dalam disitu, aku yakin engkau mampu mengurai lebih dalam dari apa yang aku ingin perlihatkan. Aku yakin engkau mampu, jika saja engkau memang mau. Pergilah, lebih jauh, lebih jauh lagi, sejauh apapun kau ingin pergi. Jika suatu saat kau ingin kembali, aku yakin kau tahu harus mencariku dimana, karena aku tahu engkau mampu, jika engkau memang mau. Memang sejauh ini, engkaulah yang paling mengerti aku. Tapi ketahuilah, bahwa sebenarnya kau hanya tahu sedikit hal tentangku. Aku memang rumit, terlalu rumit, karena itu memang nilaiku, itulah ukuranku. Jika seseorang mampu pecahkan teka-teki itu sampai bagian akhir, dapat kupastikan dia tulus mencintaiku. Dan aku ingin, teramat sangat ingin, engkaulah orang itu. Dan, kena...

Dilarang berjuang! Hargai potensi dan waktumu sekarang juga.

Postingan populer dari Blog ini: — DILARANG BERJUANG UNTUK KESIA-SIAAN! Salah satu hal bodoh yang pernah aku lakukan adalah aku berusaha menyenangkan semua orang. Nyatanya itu tidak mungkin sekalipun aku harus menyiksa diriku sendiri. Pelajaran yang bisa diambil adalah; Jangan berpikir untuk melakukan hal demikian. Sebab yang ada, kau hanya akan mempersulit suatu kesederhanaan untuk memperoleh kesia-siaan. Itu kekeliruan yang cukup membahayakan. Sederhananya, kau hanya perlu melakukan apa yang ingin kau lakukan. Masa bodoh saja dengan apa yang mereka katakan. Melakukan sesuatu yang tidak ingin kau lakukan sekalipun yang ingin kau lakukan, kurasa itu sebuah kekeliruan jika kau berharap dapat menyenangkan semua orang. Kemungkin besar, kau akan berakhir dalam kekecewaan, atau mungkin di penyesalan. —Uing Saud

Ucapan bisa menjadi lebih kejam daripada kepalan tangan.

Postingan populer dari Blog ini: Pukulanmu mungkin mampu membuat memar di wajah seseorang, atau mematahkan giginya, atau membuat sebuah benjolan di kepalanya. Rasa sakit akibat pukulan hanya berlangsung sebentar saja, dan proses pemulihannya juga tidaklah perlu waktu lama. Akan tetapi, kata-kata mampu mematahkan hati seseorang seketika itu juga. Perkataanmu mampu bertindak lebih kejam daripada ayunan pukulmu. Sebab pulih dari luka yang tertoreh dalam hati; tak semudah dan sesederhana pulih dari luka yang  menggores pipi kanan dan kiri. Maka berhati-hatilah atas perkataanmu. Sebab ia mampu menyakiti seseorang lebih dari apa yang bisa dilakukan kepalan tangan. —Uing Saud

Motivasi Untuk Orang-orang Gagal Sepertimu

—PRADUGA DAN GAGAL PAHAM Orang yang "GAGAL" itu dimotivasi, bukan dibenci, apalagi dijauhi. "kita semua pernah gagal dalam suatu hal, apapun itu. Pasti, tidak mungkin tidak" Maka dari itu, mari saling bahu membahu memberi bantuan. Tolong jangan selalu berpikir tentang "UANG" untuk menafsirkan kata bantuan. Ada 1001 macam cara, dan banyak aspek lain yang sama refresentatifnya dengan "UANG" ketika dikaitkan dengan kata bantuan, bung. Kita semua pernah GAGAL dalam kehidupan. Jangan salahkan apapun, jangan salahkan siapapun. Mari introspeksi, lihat sebentar ke dalam diri sendiri. Setidaknya, bangunkan jiwa kita sendiri untuk membangunkan diri ini. Saat kita gagal, jangan benci kegagalan itu. Motivasi diri kita sendiri, untuk membangunkannya dari kegagalan. Kuatkan diri kita sendiri, untuk menguatkannya agar tetap melangkah lagi. Panjang umur perjuangan, jangan lupa untuk memberi penghargaan pada diri kita sendiri. Belajarlah untuk merayakan ...